"Snuff" ialah lagu yang sangat nyelow jika dibandingkan dengan sebagian besar lagu lain milik Slipknot yang dikenal beraliran Nu Metal lewat lagu-lagu cadasnya Lagunya sangat sedih, bercerita wacana seorang laki-laki (penulis lagu) yang punya kehidupan sangat kelam. Ia kemudian jatuh cinta pada seorang wanita, dan berharap perempuan itu sanggup merubah hidupnya. Namun harapanya itu “mati” sesudah perempuan itu pergi meninggalkanya, dan menambah luka gres dikehidupanya yang memang sudah kelam. Nyesek ya tampaknya kisahnya? Yap, kisah di lagu ini ialah kisah yang kasatmata wacana hubungan antara Corey Taylor (Vokalis Slipknot) dan mantan istrinya. Jika menyidik pada judulnya, "Snuff” berarti “tembakau”, sanggup jadi ialah sebuah metafora wacana matinya harapan. Salah satu definisi tembakau ialah materi untuk menciptakan sebatang rokok yang kalau dihisap sanggup menenangkan pikiran, namun tanpa disadari rokok tersebut juga meracuni. Oke untuk lebih jelasnya lagi bagaimana dongeng wacana lagu ini, yuk lah kita interpretasi dan maknai keseluruhan liriknya |
Verse 1: Bury all your secrets in my skin Kuburlah semua rahasiamu di kulitku Come away with innocence and leave me with my sins Pergilah tanpa dosa dan tinggalkan saya dengan dosa-dosaku The air around me still feels like a cage Udara di sekitarku masih terasa mirip sangkar And love is just a camouflage for what resembles rage again Dan lagi-lagi cinta hanyalah kamuflase dari sesuatu yang mirip kemarahan |
Dua baris pertama verse 1, penulis lagu menggambarkan wacana bagaimana perempuan yang ia cintai selalu berbicara padanya wacana banyak sekali problem dan diam-diam hidup. Penulis lagu di sini tampaknya ialah pendengar yang baik, sampai-sampai si perempuan lupa bahwa penulis lagu juga ingin bercerita wacana problem hidupnya juga. Dengan kata lain bahwa si perempuan sibuk dengan masalahnya sendiri sehingga si penulis lagu memendam masalahnya, jadi tak ada titik temu. “Pergilah tanpa dosa” seolah ialah sindiran keras si penulis lagu pada perempuan tersebut bahwa kehadiran perempuan itu tak memberi pengaruh apapun bagi hidupnya, malah menambah beban pikiran “Udara” dan “sangkar” di lirik selanjunya sanggup dimaknai sebagai sebuah depresi penulis lagu, ia seperti bebas/merdeka bagai udara, namun perasaanya terkurung dalam “sangkar”. Karena seorang yang depresi selalu menyimpan perasaanya, ia kemudian membuktikan bahwa "Cintanya" hanyalah kemarahannya yang ia sembunyikan, atau "disamarkan/kamuflase". Bisa bayangin kan gimana seseknya nyimpen kemarahan dan emosi di dalem diri kita? |
Chorus 1: So if you love me let me go Jadi, kalau kau mencintaiku lepaskanlah aku And run away before I know Dan larilah sebelum saya tahu My heart is just too dark to care Hatiku terlalu kelam tuk peduli I can't destroy what isn't there Tak sanggup kurusak yang tak ada Deliver me into my fate Antar saya ke dalam takdirku If I'm alone I cannot hate Jika sendirian, saya tak sanggup membenci I don't deserve to have you Aku tak pantas memilikimu Ooh, my smile was taken long ago Ooh, senyumku tlah usang terenggut If I can change I hope I never know Andai sanggup kuubah, kuberharap tak pernah tahu |
Chorus 1, ialah wacana bagaimana si penulis lagu ingin menjauh dari perempuan itu. Sepertinya perasaanya sudah mati terhadap si wanita, sehingga liriknya seolah wacana ketidak pedulian. Mungkin ini ialah takdirnya, dan jikapun waktu sanggup diulang, ia tak mau menjalani kisan ini. Sebuah penyesalan yang mendalam penulis lagu. |
Verse 2 I still press your letters to my lips Masih gigit suratmu dengan bibirku And cherish them in parts of me that savor every kiss Dan kusimpan dalam bagian-bagian diriku yang menikmati tiap kecupan I couldn't face a life without your lights Tak sanggup kuhadapi hidup tanpa cahayamu But all of that was ripped apart when you refused to fight Tapi semua itu hancur lebur ketika kau menolak berusaha |
Dijelaskan lanjut, penulis lagu di lirik ini seolah masih memegangi/menggigit ingatan-ingatannya/surat yang menyakitkan, dan meskipun penulis lagu dulunya menganggap si perempuan ialah “cahaya” penyelamatnya, ia dikecewakan alasannya ialah sang perempuan menyakitinya dengan menolak berusahan |
Chorus 2 So save your breath, I will not care Jadi santai sajalah, saya takkan peduli I think I made it very clear Kupikir saya telah terang mengatakannya You couldn't hate enough to love Kau tak sanggup sangat membenci untuk sanggup mencintai Is that supposed to be enough? Apakah harusnya itu cukup? I only wish you weren't my friend Aku hanya berharap kau bukanlah temanku Then I could hurt you in the end Agar balasannya saya sanggup menyakitimu I never claimed to be a saint Aku tak pernah nyatakan diri sebagai orang suci Ooh, my own was banished long ago Ooh, saya sendiri tlah usang terusir It took the death of hope to let you go Butuh padamnya asa untuk melepaskanmu |
Verse 2 masih bertemakan cara penulis lagu untuk melupakan perempuan yang ia cintai. Lirik “You couldn't hate enough to love” sanggup dimaknai secara simple, Namanya sudah membenci, sudah sakit hati, ya tak mungkin lagi mencintai. Lirik selanjutnya juga seolah mengungkapkan kalau saja perempuan tersebut ialah orang absurd “dalam hubungan jangka pendek”penulis lagu, mungkin ceritanya akan mudah, penulis lagu akan murka dan mencacinya sesuka hati. Sayangnya, perempuan tersebut ialah kekasihnya dalam jangka usang (mantan istri). Karena mereka bersamanya untuk waktu yang lama, perpisahan ini menciptakan penulis lagu bertekuk berlutut, dan tak sanggup berkata-kata. |
Chorus 3 So break yourself against my stones Maka hancurkan dirimu pada batuku And spit your pity in my soul Dan ludahkanlah rasa kasihanmu ke dalam jiwaku You never needed any help Kau tak pernah butuh bantuan You sold me out to save yourself Kau khianati saya tuk selamatkan dirimu And I won't listen to your shame Dan takkan kudengarkan rasa malumu You ran away, you're all the same Dulu kau pergi, sekarang kau masih sama saja Angels lie to keep control Malaikat berdusta untuk tetap pegang kendali Ooh, my love was punished long ago Ooh, cintaku tlah usang dieksekusi If you still care don't ever let me know Jika kau masih peduli, jangat pernah memberitahuku If you still care don't ever let me know Jika kau masih peduli, jangan pernah memberitahuku |
Lirik “So break yourself against my stones” belum terang maknanya bagaimana, namun ini tampaknya ialah sebuah metafora yang menggambarkan ombak yang menabrak batu. Perlahan-perlahan menghantam lama-lama mengikis dan melukai. Di lirik selanjutnya penulis lagu juga seolah mengandaikan perempuan tersebut kolam malaikan, sosok yang selalu baik namun tak pernah kita lihat. Jadi penulis lag terus terluka dan hatinya hancur lebur. Ia tak mau peduli dengan perempuan di lagu itu, bahkan walaupun perempuan itu masih mencintainya ia tak akan mempedulikanya lagi. |
Kesimpulan: Setelah kita interpretasi dan maknai keseluruhan liriknya, lagu ini seolah bercerita wacana seorang laki-laki (penulis lagu) yang punya kehidupan sangat kelam. Ia kemudian jatuh cinta pada seorang wanita, dan berharap perempuan itu sanggup merubah hidupnya. Namun harapanya itu “mati” sesudah perempuan itu pergi meninggalkanya, dan menambah luka gres dikehidupanya yang memang sudah kelam. ya, ini ialah kisah cinta kasatmata antara Corey Taylor (Vokalis Slipknot) dan mantan istrinya. Lewat lagu tersebut tampaknya Correy ingin memberikan segala unek-uneknya sehingga keseluruhan liriknya dipenuhi dengan rasa sakit, kemarahan, kesedihan, bahkan perilaku ingin menyerah, "Snuff” menggambarkan dengan sempurna wacana bagaimana perasaan yang kita alami setalah melalui periode kisah percintaan yang sakit. Lewat lagu ini pendengar juga seolah ditekankan untuk berkomitmen dengan bertanggung jawab atas apa yang kita pilih. Jika kita menentukan putus, ya putus saja, jangan pernah mencoba peduli dan perhatian lagi. alasannya ialah cinta ga sebercanda itu. *Penulis lirik lagu Snuff ialah Corey Taylor. Lagu ini rilis pada tahun 2009. Sedangkan interpretasi pemaknaan pada lirik lagu ini berasal dari pendapat eksklusif penulis blog |
0 komentar:
Posting Komentar