One More Light ialah lagu Linkin park yang juga dijadikan judul untuk album terakhir mereka “album One More Light 2017.” Kaprikornus judul lagu ini sama dengan judul albumnya, sehingga lagu ini seolah menjadi representasi keseluruhan isi lagu dalam album. Tak terperinci mengapa lagu ini seolah begitu dikedepankan, sebab biasanya lagu pamungkas Linkin park selalu bermusik keras sesuai aliran mereka yang Nu metal. Ya, lagunya memang sangat lembut dan terdengar sedih, mungkin ini ialah lagu linkinpark termelow yang pernah Linkin Park ciptakan. Sehingga, sebagian fans garis keras Linkin Park (yang suka musik metal) mengkritik keputusan mereka. Namun bukanya malah redup, lagu ini malah semakin populer sebab musiknya sendiri sanggup diterima khalayak umum, layaknya penggemar musik pop. Menurut tulisan-tulisan yang saya baca perihal alasan mengapa lagu ini dijadikan judul album, ialah sebab lagu ini merupakan ide utama dalam penulisan album. Hal tersebut bermula ketika Mike Shinoda (gitaris linkinpark) melihat sahabatnya Chester (Vokalis Linkinpark) dengan wajah yang murung (karena biasanya Chester eksklusif yang riang gembira). Mike pun segera bertanya pada chester “Hey, Chester apa kamu baik-baik saja?” Chester pun menjawab pertanyaan tersebut dengan nada sedih “tidak, saya tidak baik-baik saja.” Jawaban “tak baik-baik saja” ini juga berkaitan dengan wawancara yang dilakukan Chester pada sebuah media sebelum bertemu Shinoda, yaitu perihal dongeng sedihnya melawan narkoba, perihal dongeng sedihnya ingin bunuh diri tahun 2009, keluar dari depresi, dan yang terakhir dan paling utama ialah dongeng sedihnya perihal ditinggal orang yang sangat disayangi Chester. Berdasar dongeng sedih itulah karenanya Mike Shinoda Menulis lagu ini sehingga sebagian besar liriknya diciptakan oleh Shinoda dengan dibantu oleh Chester di beberapa lirik. Sehingga lagunya seperti perihal kepedulian Mike Shinoda melihat sahabatnya Chester yang sedang bersedih sebab beberapa hal khususnya perihal dongeng chester yang ditinggalkan oleh orang yang sangat ia cintai. Sehingga lagu One More Light secara harfiah sanggup dimaknai sebagai lagu perihal seseorang (penulis lagu) yang berusaha menasehati sahabatnya yang sedang bersedih sebab kehilangan orang yang ia cintai. Oke, untuk lebih jelasnya, kita interpretasi dan maknai saja keseluruhan liriknya dengan cermat. Baca hingga habis ya, kesimpulan ada di final tulisan. |
Verse 1: Should've stayed, were there signs I ignored? Haruskah tetap disini, apakah ada gejala yang saya abaikan? Can I help you not to hurt anymore? Dapatkah saya membantumu untuk tidak sakit lagi? We saw brilliance when the world was asleep Kita melihat cahaya ketika dunia sedang terlelap There are things that we can have but can't keep Ada banyak hal yang sanggup kita miliki, tapi tidak sanggup kita jaga |
Verse 1 ialah gagasan utama lagu. Lirik “Should've stayed, were there signs I ignored?” seolah ialah penggambaran si penulis lagu yang peduli terhadap sahabanya yang sedang sedih. Penulis lagu disini seolah berkata pada sahabanya “hey sahabatku, apa saya mempunyai kesalahan terhadapmu? Apa saya tidak peka terhadap perasaanmu? Jika tidak, kenapa engkau begitu bersedih? Bisakah saya membantumu untuk tidak bersedih lagi?” Selanjunya, penulis lagu juga berusaha menekankan bahwa dari kesedihan yang sahabatnya alami, dari problem yang sahabatnya alami, sahabatnya tersebut sanggup memetik pelajaran dari itu semua bagai cahaya di dunia yang terlelep. Penulis juga menganggap bahwa dunia itu tidaklah konstan, ada banyak hal yang sanggup kita miliki, tapi tidak sanggup kita jaga sanggup dimaknai bahwa dunia itu tidaklah abadi, ada akalanya kita mempunyai ada kalanya kita melepaskan. Bukan sebab kita tak sanggup mempertahankanya, namun kalau sudah takdirnya, tidak ada yang sanggup kita lakukan bukan? |
Chorus: If they say Jika mereka berkata Who cares if one more light goes out In the sky of a million stars? Siapa yang peduli kalau ada satu cahaya yang hilang, Diantara langit yang penuh dengan jutaan bintang? It flickers, flickers. berkedip, berkedip Who cares when someone’s time runs out, If a moment is all we are. Siapa yang peduli ketika waktu yang dimiliki seseorang telah usai, jika sebuah momen ialah hal yang kita miliki We're quicker, quicker, Kita lebih cepat, lebih cepat Who cares if one more light goes out? Well I do Siapa peduli kalau ada satu lagi cahaya yang padam? Baiklah saya lakukan |
Chorus/reff penulis lagu seolah menekankan pada sahabatnya bahwa kehilangan satu orang/satu hal itu tidaklah begitu signifikan dalam kehidupan kita, jadi jangan sedih. Ada lebih dari 7 miliar orang di planet ini bagai jutaan cahaya bintang, jadi dengan begitu obyektif kita sanggup menyampaikan bahwa satu kehilangan sama sekali tidak begitu signifikan. Lirik selanjutnya “Who cares when someone’s time runs out, If a moment is all we are” sanggup dimaknai bahwa penulis lagu ingin menekankan pada sahabatnya bahwa kalau kehilangan orang yang kita cintai itu dalah takdir dan ketetapan waktu, jadi ketika kita kehilangan orang tersebut janganlah kita bersedih, sebab walaupun orang tersebut menghilang momen dan kenanganya masih ada. |
Verse 2: The reminders, pull the floor from your feet, Peringatan-peringatan, menarik dasar dari kakimu, In the kitchen, one more chair than you need, oh Di dapur, ada satu lagi dingklik yang kamu butuhkan, oh And you're angry, and you should be, it's not fair Dan kamu marah, dan kamu memang seharusnya begitu, ini tidak adil Just 'cause you can't see it, doesn't mean it, isn't there Hanya sebab kamu tidak sanggup melihatnya, itu tidak berarti, (bahwa) itu tidak ada |
Verse 2 ini liriknya pengandaian semua masih susah menjabarkanya, ini seolah lirik dari sudut pandang sahabatnya yang pertanda kesedhanya. Itu bagaikan kita yang kebiasaan menarik dingklik di dapur untuk mempersilahkan orang yang kita sayangi duduk, dan ketika orang tersebut telah hilang maka kebiasaan tersebut menciptakan kita sakit. Di lirik ini juga dijelaskan perihal kehilangan orang yang dicintai terlalu cepat akan menjadikan kemarahan. Wajar untuk murka dan murka ialah cuilan dari duka. Sementara lirik “Just 'cause you can't see it, doesn't mean it, isn't there“ liriknya dilihat kembali dari sisi penulis lirik lagu. Yang sanggup dimaknai bahwa hanya sebab seseorang pergi, tak berarti orang tersebut tidak ada, sebab lewat kenangan kita sanggup mencicipi ia ada. |
Setelah kita interpretasi dan maknai keseluruhan lirik nya, lagu One More Light secara harfiah berkisah perihal si penulis lagu, yang berusaha menasehati sahabatnya yang sedang bersedih sebab kehilangan orang yang ia cintai. Penulis lagu dalam semua liriknya seolah sangat peduli dengan sahabatnya tersebut, ia seolah memberi citra nasihat bahwa dunia itu tidaklah abadi, ada akalanya kita mempunyai ada kalanya kita melepaskan orang yang kita sayangi. Bukan sebab kita tak sanggup mempertahankanya, namun kalau sudah takdirnya, tidak ada yang sanggup kita lakukan. Nasihat selanjutnya, tertuang di lirik chorus/reff yang seolah menganggap bahwa kehilangan satu orang/satu hal itu tidaklah begitu signifikan dalam kehidupan kita. Ada lebih dari 7 miliar orang di planet ini bagai jutaan cahaya bintang, jadi dengan begitu obyektif penulis lagu seolah menyampaikan bahwa satu kehilangan sama sekali tidak begitu signifikan. Dan walaupun kita sudah kehilangan mereka, bukan berarti mereka tak ada, sebab mereka selalu ada di pikiran kita. Yang perlu kita garis bahwahi bahwa bekerjsama lagu ini keseluruhan liriknya ditulis oleh Mike Shonida (Gitaris Linkinpark) dan secara tersirat di tujukan pada Chester yang ketika itu sedang dalam masa terburuknya sebab ia bukan saja kelihalangan orang yang ia sayangi, namun ada problem lain juga yang menciptakan hidupnya sangat buruk. Kaprikornus mungkinkah semua itu ialah firasat Mike Shinoda akan kepergian Chester? Entahlah, sebab Mike yang tahu jawabanya. Sebagai lagu perpisahan Pada karenanya chester meninggal dunia sesudah menuntaskan konser tur One More Light di eropa. Dalam setiap live nya membawakan lagu ini, chester selalu turun ke panggung menyapa penggemarnya, berjabat tangan bahkan berpelukan ditengah-tengah kumpulan masa. Sesuatu yang tak pernah Chester lakukan ketika live konser lain sebelum lagu ini dibuat. Dan entah mengapa chester lewat lagu ini seperti ingin memberikan pesan terakhirnya pada para penggemarnya. Dalam sudut pandang chester mungkin lagu ini dimaksudkan supaya penggemarnya tak menangisinya kalau ia suatu ketika telah pergi. Saya hanya menduga ibarat itu, sebab hanya chester sendiri yang tahu apa maksud dari semua itu. Didedikasikan untuk Chester Beberapa hari sesudah kematian Chester Bennington, Video Klip lagu ini pun rilis. Videonya sendiri sangat pilu karna menampilkan sosok chester sedang live dari sisi manapun ketika membawakan lagu One More Light. Sehingga lagu dan video klipnya sanggup dimaknai sebagai pesan seluruh personel Linkin Park dan para penggemarnya untuk tidak bersedih, dan mengiklaskan kepergian chester untuk selama-lamanya. Lagu yang sangat-sangat pedih nan pilu ☹ *Penulis lirik lagu One More Light ialah Mike Shinoda dan Chester Bennington. Lagu ini rilis pada bulan oktober 2017. |
0 komentar:
Posting Komentar